Surat Cinta untuk Ibu
Ditulis oleh: Dian Siswanto
Padang, 06 September 2014
Di sisi-sisi kelopak matamu, kini kudapati cahaya yang sudah tak seterang dulu saat pertama kali kau mulai memanggilku dengan sebutan "sayang", dan kini betapa hatiku mulai terasa amat berat ketika melihat cahaya senja mulai hadir di matamu. Poros wajahmu perlahan mulai tak berpori, bicaramu yang mulai emosional tak beralasan, suaramu yang mulai merendah dan mengeluh, jalanmu yang mulai bersadar pada sesuatu di sekelilingmu. Dari segala arah aku ingin tunjukkan kepadamu, bahwa aku amat bahagia hidup bersamamu, aku amat sayang dan takut kehilanganmu, seolah kau adalah bagian terpenting dari jiwa ini. Saat ini, jarak memang menghalangi jarak pandang kita untuk setidaknya dapat menunjukkan bahwa aku sangat bahagia dalam mencintaimu, hingga kini aku tak tahu apa pendapatmu tentangku. Dari dalam hatiku, aku berusaha dengan segala arah untuk membuktikan bahwa jarak ini adalah karena aku ingin dekat denganmu, aku ingin kau melihatku sebagai apa yang pernah engkau gamabarkan tentangku dalam harapanmu. Ibu, meskipun bukit menghalangi pandangan, tetapi aku tak pernah terhalang untuk melihatmu, meski kini aku telah mulai beranjak dewasa, tetapi aku ingin selalu menjadi anak-anak bagimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar